Total Tayangan Halaman

Jumat, 13 November 2015

Bahaya Suntik Vitmin C

Bagi setiap wanita memiliki kulit cerah memang hal yang sangat dikagumi. Hal tersebut menjadi pemicu mereka untuk mendapat kulit putih yang mereka inginkan, salah satunya dengan memilih jalan suntik vitamin C. Pilihan metode tersebut banyak digunakan karena dianggap lebih efisien dan juga membuat kulit putih secara merata. Padahal bila diteliti lebih lanjut, bahaya suntik vitamin c dapat menyebabkan dampak negative bagi kondisi tubuh sipemakai. Terlebih jika seseorang telah menggunakannya melebihi dosis yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu sebanyak 2000 mg/hari.

bahaya suntik vitamin c

Bahaya Suntik Vitamin C Bagi Kesehatan
Menempuh jalan dengan cara suntik vitamin C kedalam tubuh memang merupakan jalan pintas bagi mereka yang ingin menginginkan kulit putih berseri. Ada beberapabahaya suntik vitamin c dan kolagen yang dapat ditemukan pada saat ini. Contohnya sebagai berikut :
  • Penggunaan vitamin C tak baik bagi ginjal
Pada umumnya mengkonsumsi vitamin c memang baik bagi kesehatan. Namun hal tersebut merupakan kebalikannya bagi mereka yang menderita gagal ginjal maupun gangguan ginjal. Alasannya karena ada yang berpendapat bahwa vitamin c itu sendiri dapat mempercepat terbentuknya batu ginjal dan bisa menjadi gangguan penyerapan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.
Penggunaan vitamin C tak baik bagi ginjal

  • Mempunyai dampak efek samping yang berbahaya
Bagi wanita yang akan menempuh jalan pintas seperti ini, baiknya berfikir panjang terlebih dahulu dengan membandingkan efek samping yang akan terjadi nantinya. Penyuntikan tersebut tentu juga akan menimbulkan efek kecanduan bagi sipemakai.

  • Berdampak negatif bagi penyakit tertentu
Senyawa yang ditimbulkan dari vitamin c ini dapat mempermudah proses penyerapan terhadap zat besi. Bagi penderita hematokromatosis dan juga maag, sebaiknya juga perlu berhati-hati, karena kandungan asamnya dapat membuat rasa perih pada lambung.
Bahaya Suntik Vitamin C Bagi Wanita Hamil
Banyak dampak negatif yang diakibatkan dari bahaya suntik vitamin c, terlebih jika pengguna obat tersebut tengah berada dalam posisi mengandung. Pada umumnya manusia membutuhkan dosis vitamin c sekitar 75 mm dalam kesehariannya. Akan tetapi dosis tersebut tak lantas diserap secara keseluruhan oleh tubuh.  Pemakaian suntik vitamin c bagi ibu hamil sangat dilarang dengan penggunaan dosis yang tinggi, terutama pada awal kehamilan. Alasannya karena vitamin tersebut dapat menyebabkan keguguran dari adanya hormone progesterone yang meningkat.
suntik vitamin c bagi ibu hamil sangat dilarang
suntik vitamin c bagi ibu hamil sangat dilarang
Ada beberapa negara yang telah memberi penegasan terhadap larangan suntik vitamin c, misal di Amerika, Australia dan juga Afrika. Bahkan salah satu negara tersebut memberi sangsi penjara terhadap dokter yang menjalankan pengoprasian sistem suntik vitamin c. Alasannya karena bahaya suntik vitamin c dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh sehingga dirasa membahayakan bagi kelangsungan hidup masyarakat dibeberapa negara. Jadi, pada intinya adalah penggunaan cara memutihkan kulit dengan langkah instan sangat memiliki dampak negatif bagi kesehatan, terutama pada perempuan yang sedang hamil muda.


Contoh Bentuk Adaptasi Makhluk Hidup (Tumbuhan)

Kali ini shelma mau berbago tentang Bentuk Adaptasi Makhluk Hidup (Tumbuhan) nih kalian tau sama seperti hewan, tumbuhan juga beradaptasi dengan lingkungannya lhooo....
Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas cpntoh bentuk adaptasi makhluk hidup, terutama pada tumbuhan. Beberapa contoh tumbuhan beradaptasi dengan cara yang berbeda-beda, misalnya: pohon cemara, teratai, putri malu, dan lain-lain.
Yuksss Check it Out!!!
a. Pohon cemara
Pohon cemara mempunyai bentuk daun yang runcing. Daunnya yang runcingberguna untuk mengurangi penguapan.Bentuk daun tersebut merupakan adaptasi pohon cemara terhadap lingkungan
yang panas.

b. Tumbuhan teratai
Teratai merupakan tumbuhan yang hidup di permukaan air. Tumbuhan teratai mempunyai daun yang berbentuk lebar dan tipis. Daunnya ada yang lebar dan ada juga tipis, berfungsi untuk memperbanyak penguapan. Bentuk daun tersebut merupakan bentuk adaptasi teratai terhadap tempat hidupnya.


Bentuk Adaptasi tyeratai
Teratai (image: commons.wikimedia.org)
c. Tumbuhan putri malu
Apakah kamu pernah melihat tumbuhan putri malu? Tumbuhan putri malu banyak dijumpai tumbuh di tepi jalan. Tumbuhan putri malu mempunyai ciri khusus pada daunnya. Daun tumbuhan putri malu akan mengatup apabila tersentuh sesuatu. Hal ini menunjukkan bahwa putri malu beradaptasi terhadap rangsang p lingkungan pantai.
d. Kaktus
Kaktus merupakan tanaman yang hidup di daerah panas. Batang kaktus tebal dan berlapis lilin. Batang kaktus yang tebal berfungsi sebagai tempat persediaan air. Seluruh permukaan batang kaktus tertutup oleh duri. Duri tersebut berguna sebagai pelindung diri.


e. Kantung semar
Kantung semar adalah tanaman pemakan serangga atau disebut insektivora.Pada waktu tertentu, bunga kantung semar mengeluarkan bau menyengat. Bau tersebut berguna untuk menarik serangga.
Tanaman kantung semar mempunyai cairan khusus yang ada di dalam kantung. Cairan tersebut untuk mencerna serangga yang terjebak. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman kantung semar beradaptasi untuk memperoleh makanan

f. Tumbuhan bakau
Tumbuhan ini hidup di pinggiran pantai. Tumbuhan bakau memiliki akar tunjang untuk menopang tubuhnya agar tetap kokoh. Akar tunjang merupakan bentuk adaptasi tumbuhan bakau terhada

Radikal Bebas

Radikal Bebas, Oksidan dan Antioksidan - Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang tidak stabil dan sangat reaktif karena memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbital terluamya. Untuk mencapai kestabilan atom atau molekul, radikal bebas akan bereaksi dengan molekul di sekitamya untuk memperoleh pasangan elektron. Reaksi ini akan berlangsung terus menerus dalam tubuh dan apabila tidak dihentikan akan menimbulkan berbagai penyakit.

Radikal bebas pada awalnya diperlukan untuk membunuh mikroorganisme penyebab infeksi dalam tubuh mahkluk hidup. Paparan radikal bebas yang berlebihan dan secara terus-menerus dapat
menyebabkan kerusakan sel, mengurangi kemampuan sel untuk beradapatasi terhadap lingkungannya dan pada akhirnya dapat menyebabkan kematian sel yang memicu terjadinya berbagai jenis penyakit degeneratif seperti jantung koroner, tekanan darah tinggi, aterosklerosis, sirosis hati dan kanker.

Dalam kepustakaan kedokteran radikal bebas sering disamakan dengan oksidan karena memiliki sifat yang mirip dan dapat menyebabkan kerusakan yang sama walaupun prosesnya berbeda. Radikal bebas yang diproduksi di dalam tubuh normal akan dinetralisir oleh antioksidan yang ada di dalam tubuh. Bila kadar radikal bebas terlalu tinggi maka kemampuan dari antioksidan endogen tidak memadai untuk menetralisir radikal bebas sehingga terjadi keadaan yang tidak seimbang antara radikal bebas dengan antioksidan.

Gambar: Cara Kerja Antioksidan (Gambar: kangenairkesehatan.com)
Oksidan adalah bahan kimia elektrofil yang sangat reaktif dan dapat memindahkan elektron dari molekul lain dan menghasilkan oksidasi pada molekul tersebut. Oksidan yang dapat merusak sel berasal dari berbagai sumber yaitu:
1) Berasal dari tubuh sendiri, berupa senyawa yang sebenarnya berasal dari proses biologi normal namun oleh suatu sebab terdapat dalam jumlah yang berlebihan. Proses peradangan akan menimbulkan reaksi pengerahan sel radang dari sirkulasi ke paru untuk membunuh bakteri dengan:

  • Melalui ikatan reseptor yaitu ikatan antara reseptor yang dimiliki sel fagosit dengan ikatan dari bakteri sehingga sel radang dapat memfagosit bakteri yang teropsonisasi. 
  • Respiratory burst bila sel fagosit terpajan. Ilal tersebut merupakan suatu fenomena yang berhubungan dengan peningkatan komsumsi oksigen dan mengaktivasi pentose fosphate pathssay untuk membentuk koenzim yang tereduksi NADPH (nicotinamide adenine dinucleotide phosphate) dan penglepasan oksidan. Penggunaan oksigen meningkat pada saat respiratory burst berhubungan dengan aktivitas NADPH yang mempengaruhi terjadinya radikal superoksid 02. 

2) Berasal dari luar tubuh yang berperan menimbulkan dampak negatif adalah asap rokok, NO, NO2 dan ozon. Asap rokok merupakan substansi paling sering, karena menimbulkan berbagai perubahan biokimia dan fisiologi jaringan paru.

Oksidan yang dihasilkan tembakau menurunkan jumlah antioksidan intraseluler yang terdapat di dalam sel paru-paru. Efek radikal bebas dalam tubuh akan dinetralisir oleh antioksidan yang dibentuk oleh tubuh sendiri dan suplemen dari luar melalui makanan, minuman atau obat-obatan, seperti karotenoid, vitamin C, E, dan lain-lain.

Antioksidan adalah senyawa yang melindungi sel melawan radikal bebas, seperti oksigen singlet, superoksida, radikal peroksil, radikal hidroksil dan peroxynitrite. Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas yang dapat menimbulkan stres oksidatif. Ketidakseimbangan antara antioksidan dan hasil spesies oksigen reaktif dalam stres oksidatif menyebabkan kerusakan sel.

Jenis-Jenis Antioksidan

Fungsi sistem antioksidan tubuh dalam melindungi jaringan terhadap efek negatif radikal bebas dapat dikelompokkan menjadi 5 macam yaitu :

  1. antioksidan primer berfungsi mencegah terbentuknya radikal bebas baru, yaitu enzim superoksida dismutase (SOD), glutation peroksidase (GPX), dan katalase, 
  2. antioksidan sekunder berfungsi menangkap radikal bebas serta mencegah terjadinya reaksi berantai, yaitu vitamin C, vitamin E, dan beta karoten, 
  3. antioksidan tersier berfungsi memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan radikal bebas, yaitu jenis enzim misalnya metionin sulfosida reduktase, 
  4. oxygen scavenger berfungsi mengikat oksigen sehingga tidak mendukung reaksi oksidasi, misalnya vitamin C, 
  5. chelators atau sequesstrants bersifat mengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya asam sitrat dan asam amino.

Fungsi Antioksidan

Beberapa fungsi antioksidan antara lain; vitamin E dapat mengatasi singlet oksigen, superoksida dan radikal bebas peroksil; vitamin A mampu mengatasi singlet oksigen; beta-karoten mampu mengatasi superoksida, peroksil dan singlet oksigen; vitamin C mengatasi radikal peroksil, superoksida dismutase terhadap radikal superoksida, katalase terhadap H202 dan glutation peroksidase mengatasi
H202 dan L00H (lipid hydroperoxide). Kemampuan beta karoten untuk menginaktitkan radikal bebas bukan karena dapat berubah menjadi provitamin A, tetapi karena adanya ikatan rangkap yang banyak pada struktur molekul menangkap radikal peroksil di dalam jaringan pada tekanan parsial oksigen yang rendah.


Salah satu mekanisme untuk mengatasi radikal bebas ialah melalui antioksidasi. Untuk menjalankan mekanisme tersebut diperlukan antioksidan. Antioksidan alami dapat diperoleh dari berbagai jenis tumbuh-tumbuhan. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat melawan radikal bebas dengan cara peroksidasi. Antioksidan alami mampu melindungi tubuh terhadap kerusakan yang disebabkan spesies oksigen reaktif, mampu menghambat terjadinya penyakit degeneratif serta mampu menghambat peroksidase lipid pada makanan. Meningkatnya minat untuk mendapatkan antioksidan alami terjadi beberapa tahun terakhir ini. Antioksidan alami umumnya mempunyai gugus hidroksi dalam struktur molekulnya.

Selain antioksidan alami, juga terdapat antioksidan sintetik yaitu yang diperoleh dari hasil sintesa reaksi kimia. Antioksidan sintetik yang berkembang saat ini dikhawatirkan dapat memberikan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Tubuh manusia mempunyai batasan makismum dan mentolerir seberapa banyak konsumsi bahan tambahan makanan setiap hari yang disebut ADI atau Acceptable Daily Intake. Penggunaan antioksidan sintetik pada manusia dalam jangka
panjang dan jumlah berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati.
 Indonesia sedang dilanda bencana asap di berbagai wilayah Sumatera dan Kalimantan. Kepekatan asap yang merupakan dampak dari pembakaran ladang dan hutan kian kental. Sudah banyak korban yang dilaporkan meninggal dunia. Korban sakit sudah tentu lebih banyak lagi.

Baca: Inilah Bahayanya Akibat Menghirup Asap Hasil Pembakaran

Bencana asap yang sudah berlangsung lebih dari 2 bulan ini tak kunjung terselesaikan oleh pemerintah. Banyak kalangan menilai, pemerintah sepertinya tidak serius. Belum ada langkah nyata yang diambil hingga penganganan bencana asap ini terkesan ala kadarnya. Benarkah?

Nah, kali ini, PintarBiologi.com tidak sedang akan membahas soal politik atau apapun terkait dengan penanganan bencana asap. Dalam hal ini, kami akan berbagi ilmu seputar apa yang kami tahu dan bisa di share.

Dalam ilmu biologi. ada beberapa tumbuhan yang memiliki efek menyerap racun. Apakah itu racun yang ada di udara, tanah, atau air. Dalam arti lain, tanaman itu mampu mentralkan racun yang ada di sekitarnya. Beberapa tanaman yang memiliki sifat menyerap racun antara lain adalah: Spider Plant (Chlorophytum comosum), Gerber daisy (Gerbera jamesonii), Lidah mertua (Sansevieria trifasciata), Sirih gading (Epipremnum aureum), Dragon Tree (Dracaena marginata), dan masih banyak lagi yang lainnya.


Tanaman lidah mertua (Sansevieria). Foto: cara.media
Hari ini, Indonesia sedang dilanda bencana asap di berbagai wilayah Sumatera dan Kalimantan. Kepekatan asap yang merupakan dampak dari pembakaran ladang dan hutan kian kental. Sudah banyak korban yang dilaporkan meninggal dunia. Korban sakit sudah tentu lebih banyak lagi.

Baca: Inilah Bahayanya Akibat Menghirup Asap Hasil Pembakaran

Bencana asap yang sudah berlangsung lebih dari 2 bulan ini tak kunjung terselesaikan oleh pemerintah. Banyak kalangan menilai, pemerintah sepertinya tidak serius. Belum ada langkah nyata yang diambil hingga penganganan bencana asap ini terkesan ala kadarnya. Benarkah?

Nah, kali ini, PintarBiologi.com tidak sedang akan membahas soal politik atau apapun terkait dengan penanganan bencana asap. Dalam hal ini, kami akan berbagi ilmu seputar apa yang kami tahu dan bisa di share.

Dalam ilmu biologi. ada beberapa tumbuhan yang memiliki efek menyerap racun. Apakah itu racun yang ada di udara, tanah, atau air. Dalam arti lain, tanaman itu mampu mentralkan racun yang ada di sekitarnya. Beberapa tanaman yang memiliki sifat menyerap racun antara lain adalah: Spider Plant (Chlorophytum comosum), Gerber daisy (Gerbera jamesonii), Lidah mertua (Sansevieria trifasciata), Sirih gading (Epipremnum aureum), Dragon Tree (Dracaena marginata), dan masih banyak lagi yang lainnya.


Tanaman lidah mertua (Sansevieria). Foto: cara.media

Minggu, 08 November 2015

Tanaman Untuk mengurangi Asap Berbahaya dan Polusi

3bulan terakhir ini Indonesia sedang dilanda bencana asap di berbagai wilayah Sumatera dan Kalimantan. Kepekatan asap yang merupakan dampak dari pembakaran ladang dan hutan kian kental. Sudah banyak korban yang dilaporkan meninggal dunia. Korban sakit sudah tentu lebih banyak lagi.
Nah, kali ini, aku akan berbagi pengetahuan untuk mengurangi Asap ataupun polusi nihh kawan.

Dalam ilmu biologi. ada beberapa tumbuhan yang memiliki efek menyerap racun. Apakah itu racun yang ada di udara, tanah, atau air. Dalam arti lain, tanaman itu mampu mentralkan racun yang ada di sekitarnya. Beberapa tanaman yang memiliki sifat menyerap racun antara lain adalah:
1.Spider Plant (Chlorophytum comosum),
2.Gerber daisy (Gerbera jamesonii),
3. Sirih gading (Epipremnum aureum),
4. Dragon Tree (Dracaena marginata), dan masih banyak lagi yang lainnya.
5. Lidah mertua (Sansevieria trifasciata) yaps mungkin kalian udah familiar kan dengan tanaman itu?? ternyata gak cuma buat hiasan lhooo kawan ternyata juga dapat menyerap polusi kendaraan, asap yang membahayakan bagi kesehatan. Dan denger-denger di luar negeri lidah mertua ini jika dijual akan cukup mahal lho kawan. wehehehe!


Gimanaa kepo nya sudah hilang tentang tanaman-tanaman yang bisa menyerap polusi dan asap berbahaya? hehehhehe. Jadi tertarikkan buat menanamnya dirumah kalian kawan??? biar rumah kalian udaranyaaa segerrr kaya di tempatmya elsaaa frozen hehehe. Yaps itu dia sedikit penjelasan tentang Tanaman Yang bisa menyerap Asap dan Polusi,semoga bermanfaat yaa Kawannn!
Tanaman lidah mertua (Sansevieria)

Sistem Pencernaan Pada Manusia (Artikel Lengkap)

setiap-makanan-yang-kita-makan-akan-[1]
Salah satu ciri makhluk hidup adalah memerlukan makanan. Makanan yang telah dimakan akan diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi, komponen penyusun sel dan jaringan, dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu sistem kompleks dalam tubuh adalah sistem pencernaan. Nah, apaa saja bagian bagian dari sistem pencernaan? Yukss kita simak bersama-sama :)

1. Pengertian Sistem Pencernaan Pada Manusia

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus. Proses pencernaan pada manusia terbagi atas 5 macam yaitu:

1.1. Injesti

Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut. Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu, sumpit, dan lain sebagainya.

1.2. Pencernaan Mekanik

Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah proses pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai dengan keinginan kita.

1.3. Pencernaan Kimiawi

Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, ‘bile’, dan air. Proses ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah enzim.

1.4. Penyerapan

Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan ‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif, dan difusi.

1.5. Penyingkiran

Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’ pencernaan melalui defekasi.

2. Organ Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia

Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok. Yaitu:

2.1. Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya adalah : mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.

2.2. Organ pencernaan tambahan (aksesoris)

Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas.

3. Bagian-Bagian Sistem Pencernaan Pada Manusia

Bagian-Bagian-Sistem-Pencernaan-Pada[1]
  1. Kelenjar ludah
  2. Parotis
  3. Submandibularis (bawah rahang)
  4. Sublingualis (bawah lidah)
  5. Rongga mulut
  6. Amandel
  7. Lidah
  8. Esofagus
  9. Pankreas
  10. Lambung
  11. Saluran pankreas
  12. Hati
  13. Kantung empedu
  14. duodenum
  15. Saluran empedu
  16. Kolon
  17. Kolon transversum
  18. Kolon ascenden
  19. Kolon descenden
  20. Ileum
  21. Sekum
  22. Appendiks/Umbai cacing
  23. Rektum/Poros usus
  24. Anus

4. Proses Pencernaan Makanan Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia

Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.
Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan bisa turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, makanan akan melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai berikut:
  • Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
  • Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
  • HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
  • Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam, makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:
  1. Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
  2. Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
  3. Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses.
Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.

5. Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia

Gangguan pada sistem pencernaan cukup beragam. Faktor penyebabnya-pun bermacam-macam, di antaranya makanan yang kurang baik dari segi kebersihan dan kesehatan, keseimbangan nutrisi, pola makan yang kurang tepat, adanya infeksi, dan kelainan pada organ pencernaan.
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan pada manusia. Diantaranya:

5.1. Gastritis

Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.

5.2. Hepatitis

Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.

5.3. Diare

Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tidak terkontrol. Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. Namun, apabila fases yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar.

5.4. Konstipasi

Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisia makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga karenakurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat serta minum banyak air dapat mencegah gangguan ini.

5.5. Apendisitis

Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.

5.6. Hemeroid/Wasir/Ambeyen

Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini.

5.7. Maag

Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu karena pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya.

5.8. Keracunan

Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.

5.9. Tukak Lambung

Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan rusak.

5.10. Malnutrisi (kurang gizi)

Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-anak.

6. Organ Sistem Pencernaan pada Manusia

Terdapat 6 organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Berikut adalah 6 organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya.

6.1. Mulut

Mulut adalah pintu masuk makanan. Di dalam mulut terdapat lidah, rongga mulut, kelenjar ludah, dan gigi. Jadi fungsi mulut bermacam-macam yaitu menghancurkan makanan, mencerna makanan, mengecap rasa makanan, dan membantu menelan makanan. Di dalam mulut terjadi pencernaan mekanis (dengan gigi dan lidah) dan pencernaan kimiawi (dengan ludah yang mengandung enzim ptialin). Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-bagiannya:
gambar anatomi mulut
Mulut terdiri dari:
  1. Langit-langit
  2. Gigi
  3. Gusi
  4. Tulang langit-langit
  5. Pembuluh darah dan saraf langit-langit
  6. Amandel
  7. Lidah
  8. Anak lidah

6.2. Kerongkongan

Kerongkongan adalah penghubung antara mulut dan lambung. Kerongkongan disebut juga esofagus. Kerongkongan berbentuk tabung dan terdapat otot. Otot pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke lambung dengan menggunakan gerak peristaltik. Berikut adalah gambar anatomi kerongkongan beserta bagian-bagiannya:
kerongkongan
Kerongkongan dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
  1. Bagian superior yang sebagian besar terdiri dari otot rangka.
  2. Bagian tengah yang terdiri dari campuran otot rangka (otot lurik) dan otot polos.
  3. Bagian inferior yang terdiri dari otot polos.

6.3. Lambung

Lambung adalah organ pencernaan yang berfungsi untuk mencerna berbagai zat-zat makanan. Letak lambung berada di bawah sekat rongga badan. Di dalam lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin, enzim renin, enzim lipase, dan asam lambung (HCl). Berikut adalah gambar anatomi lambung beserta bagian-bagiannya:
lambung
Lambung terdiri dari tiga bagian utama yaitu kardiak, fundus, dan pilorus. Di ujung bagian atas lambung yang berbatasan dengan kerongkongan terdapat sfingter yang berfungsi untuk menjaga makanan agar tidak keluar dari lambung dan dimuntahkan kembali. Sedangkan di bagian bawah yang berbatasan dengan usus dua belas jari disebut sfingter pilorus.

6.4. Usus Halus

Usus halus adalah tempat penyerapan sari-sari makanan. Disini juga terjadi proses pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim tripsin, enzim disakarase, enzim erepsin, dan enzim lipase. Sari-sari makanan diserap melalui jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Seluruh sari makanan kecuali asam lemak dan gliserol diangkut melalui vena porta menuju ke hati. Sedangkan asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh limfa. Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta bagian-bagiannya:
usus halus
Di usus halus juga terdapat duodendum (usus dua belas jari), jejunum, dan ileum.

6.5. Usus Besar

Usus besar adalah usus yang terbesar. Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil pencernaan. Disini terjadi penyerapan air dengan jumlah yang terbesar daripada organ lain dan terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan bantuan bakteri. Berikut adalah gambar anatomi usus besar beserta bagian-bagiannya:
usus besar
Struktur usus besar terdiri dari:
  1. Usus buntu
  2. Kolon asedens (kolon naik)
  3. Kolon transversum (kolon datar)
  4. Kolon desendens (kolon turun)
  5. Rektum. Tempat menyimpan feses sebelum dikeluarkan melalui anus.

6.6. Anus

Anus atau dubur adalah penghubung antara rektum dengan lingkungan luar tubuh. Di anus terdapat otot sphinkter yang berfungsi untuk membuka dan menutup anus. Fungsi utama anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang air besar). Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya:
gambar anatomi anus
Di anus terdapat otot sphinkter, rektum, dan vena. Fungsi otot sphinkter adalah untuk membuka atau menutup anus. Sedangkan fungsi rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu.

sumber by :
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2012/10/sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25.html